Keluarga Sehat dan Bersih Bersama Yuri

Assalamualaikum, Hai Moms …

Tahukah Bunda penyebab anak-anak di masa balita mengalami diare? Benar, diare bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi parasit, intoleransi bahan makanan, reaksi alergi, gangguan malabsorpsi, dan lain sebagainya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Pada beberapa kasus terjadi karena balita suka memasukkan makanan atau mainan ke dalam mulutnya dalam kondisi yang tidak higienis.

Kali ini saya mau sharing pengalaman ketika ananda yang masih berusia 15 bulan saat itu mengalami disentri. Apa itu disentri? Disentri adalah penyakit yang memberikan gejala diare berlendir dan berdarah. Pada disentri, peradangan terjadi terutama di bagian usus besar. Penyebab disentri adalah bakteri (Shigella, E.coli tipe enterohemorrhagic, Campylobacter) atau amoeba (Entamoeba histolytica).

Kondisi awal si kecil saat itu adalah demam, muntah dan diare dengan intensitas sehari bisa 5-7 kali berupa cairan dan sisa makanan. Tentu saja saya saat itu merasa panik meski alhamdulillah si kecil termasuk anak yang tidak rewel. Kondisi demamnya hanya membuatnya merintih, sementara saya berkali-kali mengganti popok karena selalu kotor. Rasanya sedih. Tiga hari pertama, tindakan preventif yang saya lakukan hanya memberinya obat penurun panas sambil membalur tubuhnya dengan minyak angin. Berharap kondisinya semakin pulih. Memasuki hari ke 4-5, panasnya tidak kunjung turun, sementara saya selalu berada di sampingnya dengan berkali-kali mengganti popok karena masih diare. Saya khawatir, karena saya tahu diare merupakan penyakit yang tidak boleh disepelekan.  

Keesokan harinya, dengan tanpa menunda, saya memeriksakan ananda ke dokter spesialis anak dan diberi antibiotik serta obat diare. Setelah 3 kali minum obat tersebut, ternyata diare si kecil tidak kunjung berhenti. Bahkan berkali-kali saya membersihkan kasur karena popok tidak mampu lagi menampung BAB ananda. Sore itu, akhrinya saya putuskan ke rumah dokter spesialis anak untuk menceritakan perkembangan si kecil. Ternyata setelah diperiksa BAB ananda, dokter melihat ada lendir dan bercak darah di popok. Kondisi ini kemudian mendiagnosis penyakit si kecil adalah disentri. Alhamdulillah setelah 2 hari mengkonsumsi obat disentri, si kecil tidak lagi diare dan kondisi tubuhnya mulai stabil. Tentunya dengan perawatan intens di Rumah Sakit ya Moms.


Pengalaman itu cukup membuat saya sedih dan khawatir, karena memang sebelumnya tidak ada pengalaman demikian pada kedua kakaknya. Namun, setelah dikaji ulang ternyata si kecil ini termasuk anak yang aktif. Anak lelaki pertama di keluarga saya, dan cukup banyak tingkahnya. Hehe. Salah satunya ia suka memasukkan mainan-mainan miliknya. Saya bahkan mengingat kejadian dimana ia minum air tumpahan dari gelasnya di atas lantai. Subhanallah, kreatif ya. Begitulah Bun, sehingga kuman pasti masuk ke dalam mulutnya.

Nah, dari kejadian itu, saya kemudian mengambil tindakan untuk merutinkan mencuci tangan ananda sebelum makan serta mencuci mainan anak-anak. Alhamdulillah saya menemukan produk berkualitas seperti Yuri hand soap.

Yuri hand soap adalah sabun cuci tangan dengan formulasi lembut dan efektif untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri, menjaga kelembutan kulit, dan tidak licin. Dengan kemasan pump praktis 410 ml, sabun ini sangat ekonomis dan mudah digunakan. Cocok untuk kebutuhan rumah tangga dengan aroma yang disukai anak-anak.

Sabun ini memiliki wangi segar strawberry (kebetulan suka strawberry ya Moms, rasa lain ada apel, lemon, jeruk, dan anggur) yang menyegarkan setiap kali digunakan, memberikan sensasi bersih dan harum yang tahan lama. Kandungan pH-nya yang seimbang membuatnya aman digunakan untuk semua jenis kulit, bahkan kulit sensitif. Dengan formulasi khsusus membuat tangan tidak kering setelah penggunaan. Selain itu, tekstur busanya yang lembut memberikan pengalaman mencuci tangan yang menyenangkan dan nyaman tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga bagi orang dewasa.



Dikutip U.S. Centers for Disease Control and Prevention, mencuci tangan dapat membantu mengurangi jumlah orang yang sakit diare 23 hingga 40 persen lho. Sebagai badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat internasional, WHO telah merilis tahapan mencuci tangan yang tepat agar kuman dan bakteri benar-benar hilang. Seperti apa langkahnya? Yuk, kita simak.

1.     Basahi tangan dengan air mengalir

Basahi tangan dengan air mengalir untuk menghilangkan noda dan kotoran yang melekat.

2.     Gunakan sabun antiseptik secukupnya

Ambil sabun dan letakkan di telapak tangan. Kemudian gosokkan kedua telapak tangan, hingga sabun mengeluarkan busa.

3.     Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan

Gosokkan sabun pada bagian tangan secara merata agar kotoran terangkat sempurna.

4.     Gosok punggung tangan dan sela-sela jari

Setelah menggosok telapak tangan, dilanjut dengan menggosok punggung tangan, mulai dari sebelah kanan, lalu ke kiri. Pastikan seluruh bagian punggung tangan terkena sabun secara merata.

5.     Gosok telapak tangan dan sela-sela jari

Ratakan sabun hingga ke sela-sela jari. Area ini dinilai menjadi tempat favorit bersarangnya kuman dan patogen penyebab penyakit. Hal ini karena sela-sela jari sangat tersembunyi dan jarang terjamah.

6.     Gosok punggung jari ke telapak tangan

Setelah sela-sela jari, gosokkan sabun pada punggung jari tangan, dengan gerakan saling mengunci. Gerakan ini bertujuan agar area tersebut benar-benar terkena sabun, sehingga kuman pun mati.

7.     Genggam ibu jari dan lakukan gerak memutar

Selanjutnya bersihkan area ibu jari kanan dan kiri secara bergantian. Gerakan membersihkan ibu jari, dilakukan dengan cara memutar, kemudian bergantian dari jempol kanan, lalu jempol kiri secara meneluruh.

8.     Gosok kuku-kuku tangan secara bergantian

Kemudian kuncupkan tangan. Cara yang satu ini dilakukan agar ujung jari dan kuku benar-benar bersih, serta bebas dari kuman yang menyelip di antara kuku.

9.     Bilas tangan dengan air bersih

Langkah terakhir adalah membilas dengan air bersih agar kuman terkikis bersama sabun.

10.  Keringkan tangan dengan handuk sekali pakai dan gunakan handuk untuk menutup keran

 

                                                
"Cuci Tangan Pakai Sabun". Kementerian Kesehatan

Untuk mencegah kuman dan bakteri masuk ke dalam tubuh, pastikan Bunda dan ananda mencuci tangan sebelum makan, setelah bermain hingga setelah buang air. Jangan lupa pula untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, terutama lantai tempat anak-anak bermain.

Berbekal pengalaman si kecil yang terkena disentri, lantai kotor membuat kita tidak nyaman, dan bisa mengganggu kesehatan. Untuk mendapatkan lantai yang bersih, kita harus mengepelnya secara rutin ya. Sayangnya, mengepel saja tidak cukup, Bunda juga perlu cairan pembersih untuk membuat lantai tampak kinclong dan segar. 


Nah, untuk masalah ini, saya tidak perlu khawatir kembali karena telah menemukan produk yang bisa menghilangkan noda membandel dan kuman dari permukaan porselen dan keramik di rumah.

Cara menggunakan Porstex :

1.     Tempatkan pada wadah

Tuangkan Porstex secukupnya pada ember atau wadah berukuran luas lainnya.

2.     Siapkan alat pel

Masukkan pel pembersih ke dalam ember dan tunggu beberapa saat.

3.     Peras kain pel

Untuk pel pembersih yang telah diberi Porstex sebaiknya gunakan sarung tangan anti air untuk memerasnya. Akan lebih baik jika menggunakan mesin pemeras pel. Hal ini dilakukan untuk menjaga kulit dari keasaman cairan pel.

4.     Gosok ke permukaan lain

Lanjut menggosokkan kain pel ke area permukaan bernoda yang lebih luas dengan pola zig-zag.

5.     Ganti air secara berkala

Ganti air pel dengan air bersih kemudian bilas ke area yang sama untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

6.     Keringkan kain pel

Cuci kembali kain pel lalu keringkan. Tunggu lantai hingga mengering sebelum digunakan untuk beraktivitas kembali.

 

Kebersihan lantai adalah salah satu ikhtiar menuju lingkungan yang bersih dan sehat. Lingkungan yang bersih dan sehat menjadi dambaan bagi setiap orang terutama bagi para Bunda yang memiliki balita. Yuk, budayakan hidup bersih dan sehat sejak dini bersama Yuri.


Salam sehat untuk para Moms dimanapun berada :)


Keyword: Keluarga Sehat, Bersih, Yuri- https://yuri-indonesia.co.id/

 


Posting Komentar

0 Komentar