Paris, My Virtual Journey

Assalamualaikum Sahabat,

Alhamdulillah memasuki usia pernikahan yang ke-12 ini Allah masih memberi nikmat kesehatan dan kesempatan. Meski manusia tak luput dari ujian, tetapi ada begitu banyak karunia Allah yang masih dapat kami rasakan. Bahkan nikmat sekecil yang seringkali terlalaikan yaitu masih kuatnya paru-paru untuk mengembus nafas. Dalam setiap kesempatan itu, tugas manusia adalah mensyukuri skenario Allah dan mencari sisi positif agar bisa optimal bagi orang-orang di sekitar.

Nah, salah satu skenario Allah kali ini adalah ditugaskannya pak suami ke negara Eropa. Alhamdulillah, nikmat mana yang engkau dustakan jika bisa melihat luasnya bumi Allah dengan cuma-cuma? Meski ada rasa sedih karena harus LDR lagi selama kurang lebih sebulan. Lebih sedih lagi karena lagi-lagi saya tidak diajak. Ehehe. Tentu ini masalah lain ya. A’la kulli hal, semua hanya karena rahmat Allah semata.

Namun, di era digitalisasi teknologi yang maju seperti saat ini, sudah pasti tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebab meski jauh di mata tapi tetap dekat di hati. Mantap. Hadza min fadli Rabbi, hanya tersebab karunia Allah pula, saya dan pak suami telah melewati masa 7 tahun LDR. Selain modal gadget, kunci LDR saat itu adalah menghindari konflik dengan pasangan pada hal yang tidak perlu, atau dengan kata lain dinginkan kepala ketika menghadapi masalah. Cooling down istilah lebih tepatnya. Hiks, saya jadi selalu mewek kalau ingat perjuangan masa lalu. Hehe. Saya kembali ke hal pokok yang ingin saya sharing ke para moms sekalian, yaitu how to prepare journey to Paris ala my husband. Silahkan diikuti perjalanannya yaa.

Apa saja persiapan bekal ke Paris?

Well, Alhamdulillah pak suami adalah orang yang sangat rapi dan teliti dibandingkan saya. Nah kan ketahuan. Jadi sebelum berangkat ke luar negeri atau ke mana pun, ia selalu menuliskan daftar barang-barang yang perlu dibawa. Hal yang selama sebelum menikah tidak pernah saya lakukan lho. Paling-paling kalau mau pergi, just dipikirkan akan membawa apa saja tanpa harus ditulis. Tapi pak suami selalu menuliskan list barang bawaannya. Memang sih, terlihat lebih rinci dan memastikan tidak ada barang yang ketinggalan baik sebelum berangkat atau ketika akan pulang kembali. Jadi, perlulah sekiranya moms yang akan melakukan perjalanan apalagi menginap, bisa dituliskan rincian barang bawaan seperti di bawah ini:

 

pic.Tyas


Lets go!

Setelah persiapan selesai, saatnya saya dan anak-anak mengantar pak suami ke bandara. Biasanya setiap perjalanan LN pak suami, kami jarang mengantar, hanya kali ini mengeratkan hubungan si bungsu dengan ayahnya. Mereka masih melepas rindu. Perjalanan dari rumah ke bandara Juanda, Surabaya sekitar 45 menit dengan grabcar. Alhamdulillah order grab lancar, tidak ribet, dan supir amanah. No drama.

pic.wikipedia


Oh iya, untuk administrasi perjalanan sebenarnya sudah ditangani pihak kantor pak suami, sehingga saya kurang begitu paham terkait kepengurusan visa, paspor, dan lainnya karena sudah terurus rapi. Sayang sekali ya, mungkin next kalau saya yang berangkat ke LN baru bisa menjelaskan detail. Begitu pula dengan tiket pesawat, pak suami sudah terima jadi, sudah tercover oleh biro travel dan tournya lewat koordinasi kantor. Sebagai informasi, biro tour dan travel menggunakan jasa PT. Elang Rajawali yang beralamat di Jakarta Pusat.


pic.Tyas


Oke, untuk detail perjalanan, kiranya hasilnya seperti di bawah ini ya moms.

Jadi, pesawat berangkat dari bandara Juanda pukul 18.31 menuju Singapura menggunakan Singapore Airlines. Sekitar pukul 22.15 pesawat transit di bandara Changi, Singapura. Pukul 00.15, perjalanan dilanjutkan ke Paris. Alhamdulillah pukul 07.15 waktu Paris atau 12.15 WIB pesawat mendarat di bandara Charles De Gaulle. Tara….



pic.Tyas

Ini dia Menara Eiffel, Paris. So, hampir satu setengah hari ya perjalanan dari Surabaya ke Paris. Sebagai informasi, detail perjalanan menggunakan pesawat ekonomi.

Selama kurang lebih sebulan apa saja yang dilakukan pak suami?

Tentu saja yang utama adalah bekerja. Apa perlunya bekerja? Karena ingin memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat dan disayangi Allah. Tujuan ini berlaku untuk kami semua, bahwa setiap mengerjakan sesuatu kembalikan segalanya kepada Allah. Bukan sebab gengsi dan lainnya. Barangsiapa yang memasrahkan segala kehidupannya untuk Allah, merekalah orang-orang akan mendapat naungan keberkahan dari Allah. Insyaallah.

Selain bekerja. Di hari libur yaitu Sabtu-Ahad, suami biasa mengunjungi tempat-tempat menarik di Perancis. Apa saja?

  1. Museum Louvre

Musium yang bertempat di Istana Louvre awalnya merupakan benteng pertahanan. Dalam perkembangannya, tempat ini dijadikan sebagai tempat untuk menampilkan koleksi-koleksi kerajaan, diantaranya lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, Cycladic, Piala Terracotta, casket ivory and silver Muslim Spanyol, dan masih banyak lagi.


 
pic.Tyas

 

  1. SNCF Train

Sebuah perusahaan perkeretaapian negara Perancis yang konon merupakan perusahaan raksasa dunia. Panjang rel yang dikelolanya mencapai 31.385 kilometer (warta ekonomi.co.id). Kereta api SNCF juga dirancang memiliki kecepatan tinggi mencapai 380 km per jam dan memecahkan rekor kecepatan dunia.

pic.Tyas


 

Adapun selama di Eropa, suami berpindah beberapa hotel diantaranya yang bisa menjadi rekomendasi yaitu Tourism Avenue Hotel Paris, Najeti Hotel Lille, Calamus Hotel Kehl Germany, dan Holiday Inn Paris.

Happy long vacation Sahabat. Selamat menemani ananda berlibur sekolah. Selamat membuat jejak-jejak sejarah liburan bersama keluarga. See you again insyaAllah.

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Berkunjung ke museum louvre masuk wishlist aku tuh. Ngebayangin lihat karya2 pelukis dunia, bakal seru pastinya.

    BalasHapus
  2. Wah, jd ikut jalan2 ke paris juga nih rasanya 😊, smoga one day mbak tyas bs ikutan k paris. Amiin

    BalasHapus
  3. Waahh pariss.. ke kota Lille juga ya.. tapi sayang di paris mahal mahaalll yaa

    BalasHapus
  4. Senengnya bisa jalan-jalan ke Paris meskipun virtual, semoga lain kali diajak yaaa

    BalasHapus